Reflektif Teologi Digital di Era Pasca Pandemi dan Post-Truth:

Strategi Edukasi Iman dan Kritik terhadap Kultur Digital

Authors

  • Yonatan Alex Arifianto Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala, Salatiga Author
  • Elisa Nimbo Sumual Sekolah Tinggi Alkitab Batu Author
  • Yohana Fajar Rahayu Sekolah Tinggi Teologi Nusantara, Salatiga Author

DOI:

https://doi.org/10.56175/salvation.v6i1.58

Keywords:

teologi digital, post-truth, pendidikan iman, kultur digital, pasca pandemi

Abstract

Abstract: The rapid development of digital technology, especially in the wake of the Covid-19 pandemic, has prompted churches and theological institutions to adapt their ministry and faith education to the digital space. However, this transformation brings not only opportunities but also serious challenges, particularly in terms of spiritual shallowness, stagnation of faith communities, and the emergence of instant religious consumption models. Concurrently, the post-truth era has given rise to an epistemological crisis, where subjective feelings, relativism, and personal or communal opinions are trusted more than objective truth, including in matters of faith. The flood of hoax content, theological disinformation, and the influence of digital platforms on faith understanding have become key concerns in the dynamics of digital religious life. This study aims to theologically examine the expansion of digital theology in responding to this crisis through strategies of faith education and criticism of digital culture. Using a descriptive qualitative method based on literature review, It can be concluded that the understanding of digital theology as a contextual response in the post-pandemic era is presented as digital faith education within the paradigm shift in theological learning. Despite the post-truth crisis and theological challenges, this serves as a pathway for theological criticism of digital culture to build faith education and digital spirituality. Thus, the church is challenged to be present as light and salt in the digital space as an agent of truth and restoration.

Abstrak: Perkembangan teknologi digital yang pesat, terutama pasca-pandemi Covid-19, telah mendorong gereja dan institusi teologi untuk mengadaptasi pelayanan dan pendidikan iman ke dalam ruang digital. Namun, transformasi ini tidak hanya membawa peluang, tetapi juga tantangan serius, terutama dalam hal pendangkalan spiritualitas, stagnasi komunitas iman, dan munculnya model konsumsi religius yang instan. Bersamaan dengan itu, era post-truth telah melahirkan krisis epistemologis, di mana nilai perasaan subjektif dan relaitiv serta opini persoanal maupun komunal lebih dipercaya daripada kebenaran objektif, termasuk dalam perkara iman. Fenomena membanjirnya konten hoaks, disinformasi teologis, dan pengaruh Flatform digtital terhadap pemahaman iman menjadi perhatian utama dalam dinamika kehidupan beragama digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara teologis ekspansi teologi digital dalam merespons krisis tersebut melalui strategi edukasi iman dan kritik terhadap kultur digital. Menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis studi pustaka,. Maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman akan teologi digital sebagai respons kontekstual di era pasca-pandemi, dihadirkan sebagai pendidikan iman digital dalam perubahan paradigma pembelajaran teologis. walaupun adanya krisis post-truth dan tantangan teologis menjadi jalan bagi kritik teologis terhadap kultur digital membangun edukasi iman dan spiritualitas digital. Dengan demikian, gereja ditantang untuk hadir secara nyata dalam terang dan garam di ruang digital sebagai agen kebenaran dan pemulihan.

Author Biography

  • Elisa Nimbo Sumual, Sekolah Tinggi Alkitab Batu

     

     

     

References

Alexander Agadjanian. “Religions and the Covid-19 Pandemic: The Global Health Crisis as Shifts Catalyser in Religious Imagination and Practices.” Analytical Bulletin 15 (2022): 7–21. https://doi.org/10.56673/18294502-22.15-7.

Aminudin, Amin. “Menghadapi Disinformasi Konten Berita Digital Di Era Post Truth.” JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI, 2022. https://doi.org/10.51544/jlmk.v6i2.3137.

Anggini, Wulan Yulian, and Danang Dwi Harmoko. “Pendidikan Digital.” LITERATUS, 2021. https://doi.org/10.37010/lit.v3i1.236.

Arifianto, Yonatan Alex, Jirmia Dofi Suharijono, and Adi Sujaka. “Eksplorasi Rohani Sebagai Pertumbuhan Spiritualitas Dalam Ruang Virtual: Misi Kekristenan Di Era Digital.” Teleios 4, no. 1 (2024): 64–72. https://doi.org/10.53674/teleios.v4i1.98.

Arifianto, Yonatan Alex, Jerry Fanny Tiwa, and Roike R Kowal. “Tantangan Pastoral Dalam Menghadapi Kehidupan Jemaat Era Posttruth: Jawaban Gereja Dalam Krisis Kontemporer.” DIDASKO: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 4, no. 1 (2024): 24–31. http://e-journal.stakdiaspora.ac.id/index.php/didasko/index.

Bingaman, Kirk A. “Religion in the Digital Age: An Irreversible Process.” Religions 14, no. 1 (2023): 108. https://doi.org/10.3390/rel14010108.

Evimalinda, Rita. “Pendidikan Kristiani Yang Adaptif Dan Responsif: Formasi Pendidikan Spiritual Remaja Dalam Bingkai Beragama Di Ruang Digital.” KURIOS 10, no. 2 (August 31, 2024): 520–28. https://doi.org/10.30995/kur.v10i2.1059.

Fatmawati, Endang. “Tantangan Literasi Informasi Bagi Generasi Muda Pada Era Post-Truth.” Jurnal Perpustakaan Pertanian, 2020. https://doi.org/10.21082/jpp.v28n2.2019.p57-66.

Johnsen, Elisabeth Tveito. “Ecclesial Online Identities during the Covid-19 Pandemic: Scandinavian Majority Churches on Facebook, Christmas 2020.” Temenos 59, no. 1 (2023): 53–78. https://doi.org/10.33356/temenos.121371.

Jonatan, Jonatan, and Anwar Three Millenium Waruwu. “Peran Teknologi Digital Dalam Pengembangan Pembelajaran Kristen Di Era Digital.” ANTHOR: Education and Learning Journal 2, no. 6 (September 13, 2023): 805–11. https://doi.org/10.31004/anthor.v2i6.233.

Jung, Daekyung. “Church in the Digital Age: From Online Church to Church-Online.” Theology and Science 21, no. 4 (October 2, 2023): 781–805. https://doi.org/10.1080/14746700.2023.2255956.

Kopf, Susanne. “Digital Theology and Qualitative Research,” 2022, 231–42. https://doi.org/10.1002/9781119756927.ch23.

Kusnadi, Eddy, Rio Septian, Teguh Tri Susanto, Yudha Febri, and Al Paksi. “Antisipasi Post-Truth Di Era Media Digital.” Jurnal Public Relations 2, no. 1 (2021): 35–39.

Loris, Claudia. “Respon Teologi KristenTerhadap Fenomena Post-Truth Di Indonesia.” SHAMAYIM: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4, no. 1 (2025): 54–65.

Oorschot, Frederike van. “Public Theology Facing Digital Spaces Public Theology, Digital Theology and Changing Spaces for Theological Reasoning.” International Journal of Public Theology 16, no. 1 (2022): 55–73. https://doi.org/10.1163/15697320-01540029.

Purwonugroho, Daniel Pesah. “Membangun Integritas Dan Moralitas: Fondasi Kepemimpinan Kristen Menghadapi Era Post-Truth.” Philoxenia: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 2, no. 2 (2024): 29–45.

Rianto, Puji. “Literasi Digital Dan Etika Media Sosial Di Era Post-Truth.” Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi 8, no. 2 (2019): 24–35.

Riha, Jelica Šumič. “Disorientation in a Time of the Absence of Limits.” Filozofski Vestnik 43, no. 3 (2022): 135–53. https://doi.org/10.3986/FV.43.3.06.

Salurante, Tony. “Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi.” WawasanDunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi, 2021.

Saptorini, Sari. “Christian Response amid Economic Suffering Due to the Covid-19 Pandemic.” Kurios 7, no. 1 (2021): 61. https://doi.org/10.30995/kur.v7i1.253.

Simanjuntak, Fredy. “Larut Tapi Tidak Hanyut: Sebuah Refleksi Spiritualitas Gereja Dalam Pusaran Teknologi Di Masa Pandemi Covid-19.” Diegesis 4, no. 2 (2022): 52–62. https://doi.org/10.53547/diegesis.v4i2.93.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2021.

Tamukun, Adam Yordan Leki, Daniel Labatar, Zhakarias Bria, Karifansius Firman, and others. “Teologi Di Era Post-Truth Dan Tantangan Gereja Dalam Menyampaikan Kebenaran Di Tengah Hoaks Dan Disinformasi.” Jurnal Masalah Pastoral 13, no. 1 (2025): 32–47.

Trozzo, Eric. “Mythos and Postdigital Theology: Beyond the Limits of Digitalization.” Khazanah Theologia 4, no. 2 (2022): 91–102. https://doi.org/10.15575/kt.v4i2.19591.

Vernando, Tomi Okta, Isra Junaidi, and Fadriati. “Optimalisasi Peran Guru PAI Dan Budi Pekerti Dalam Pembentukan Karakter Religius Dan Moral Siswa Di Era Digital.” Mauriduna: Journal of Islamic Studies 5, no. 2 (2024): 614–23. https://doi.org/10.37274/mauriduna.v5i2.1254.

Wijaya, Yulius, and Giarti Nugraeni. “Menyusun Teologi Injili Yang Relevan Dalam Era Masyarakat Digital Dan Postmodernisme.” Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen), 2024. https://doi.org/10.59177/veritas.v6i1.273.

Downloads

Published

2025-07-28

Issue

Section

Articles

How to Cite

Reflektif Teologi Digital di Era Pasca Pandemi dan Post-Truth:: Strategi Edukasi Iman dan Kritik terhadap Kultur Digital. (2025). Jurnal Salvation, 6(1), 68-78. https://doi.org/10.56175/salvation.v6i1.58