Membaca Wahyu 1:11-19 sebagai Resistensi Simbolik:

Telaah Hermeneutik dengan pendekatan Sosiologi Pengetahuan

Authors

  • Julio Eleazer Nendissa Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia Author
  • Steve Y Taroreh Institut Sosial dan Teknologi (ISTEK) Author
  • Rosdinar Pangaribuan Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.56175/salvation.v6i1.62

Keywords:

penglihatan Yohanes, Patmos, Wahyu 1:11-19, sosiologi pengetahuan

Abstract

Abstract: This paper aims to examine the meaning of John's vision on the Island of Patmos as described in Revelation 1:11-19, using a hermeneutic approach within the theoretical framework of the sociology of knowledge. The methodological approach used is qualitative, exploratory, and interpretative-hermeneutic, integrating a textual reading of the Bible with an analysis of the historical and social context of the time. The findings of this study indicate that John's vision, which depicts Christ in divine glory and authority, can be understood as a symbol of transcendent power that provides comfort, hope, and spiritual legitimacy for a marginalized community. Within the framework of the sociology of knowledge, this text reflects social and theological constructions closely related to power dynamics, the formation of community identity, and forms of symbolic resistance to hegemonic cultural domination. Thus, John's vision can be interpreted as a theological narrative rich in social meaning, uniting spiritual and contextual aspects to strengthen the faith and collective identity of early Christians.

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji makna penglihatan yang dialami oleh Yohanes di Pulau Patmos sebagaimana tercantum dalam Wahyu 1:11–19, dengan menggunakan pendekatan hermeneutik dalam kerangka teori sosiologi pengetahuan. Pendekatan metodologis yang digunakan bersifat kualitatif eksploratif dan interpretatif-hermeneutik, yang mengintegrasikan pembacaan tekstual Alkitab dengan analisis terhadap konteks historis dan sosial pada masa itu. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa penglihatan Yohanes yang menampilkan Kristus dalam kemuliaan dan otoritas ilahi dapat dipahami sebagai simbol kekuatan transenden yang memberi penghiburan, harapan, serta legitimasi spiritual bagi komunitas yang mengalami marginalisasi. Dalam kerangka sosiologi pengetahuan, teks ini mencerminkan konstruksi sosial dan teologis yang erat kaitannya dengan dinamika kuasa, pembentukan identitas komunitas, dan bentuk resistensi simbolik terhadap dominasi budaya yang hegemonik. Dengan demikian, penglihatan Yohanes dapat ditafsirkan sebagai narasi teologis yang kaya makna sosial, yang menyatukan aspek spiritual dan kontekstual demi memperkokoh iman dan identitas kolektif umat Kristen mula-mula.

References

A, Ojosua, Charisal B.S. Manu, and Filmon Berek. “Keadaan Hidup Orang Percaya (Gereja) Di Akhir Zaman Menurut Kitab Wahyu Dan Aplikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya (Gereja) Masa Kini.” Jurnal Hashem Melech 1, no. 2 (2023): 104–14.

Aliyanto, Deky Nofa. “Kajian Biblika Yesus Kristus Saksi Yang Setia Dalam Wahyu 1: 5 Serta Relevansinya Bagi Gereja Abad 1.” Fidei: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika 1, no. 2 (2018): 92–114. https://doi.org/10.34081/268326.

Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2001.

Baum, Gregory. Agama Dalam Bayang-Bayang Relativisme: Sebuah Analisis Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim Tentang Sintesa Kebenaran Historis-Normatif, Terj. Achmad Murtajib. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999.

Berger, Peter L. Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial, Diterjemahkan Oleh Hartono. Jakarta: LP3ES, 1991.

———. Tafsir Sosial Atas Kenyataan : Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES, 1990.

Berger, Peter, and Thomas Luckmann. The Social Construction of Reality 2nd Edition. London: Routledge, 2016.

Creswell, John W. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches. Thousand Oaks: SAGE Publications, 2013.

Daelan, David H. Van. Pedoman Ke Dalam Kitab Wahyu Yohanes. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1994.

Dedi Surianto Laia, and Abad Jaya Zega. “Perspektif Teologis Terhadap Eskatologi Berdasarkan Kitab Wahyu.” Jurnal Teologi Injili Dan Pendidikan Agama 2, no. 1 (November 2023): 165–75. https://doi.org/10.55606/jutipa.v2i1.248.

Drane, John. Memahami Perjanjian Baru : Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2015.

Gadamer, Hans-Georg. Hermeneutik I. Wahrheit Und Methode: Grundzüge Einer Philosophischen Hermeneutik. Tübingen: Mohr Siebeck Tübingen, 2010.

Hadiputro, Matias Filemon. Memahami Kejahatan Melalui Simbol Dan Mitos: Dalam Pemikiran Paul Ricoeur. Yogyakarta: Kanisius, 2024.

Hamka, Hamka. “Sosiologi Pengetahuan: Telaah Atas Pemikiran Karl Mannheim.” Scolae: Journal of Pedagogy 3, no. 1 (June 2020): 76–84. https://doi.org/10.56488/scolae.v3i1.64.

Heer, J. J. DE. Tafsiran Alkitab : Kitab Wahyu Kepada Yohanes. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2014.

Kambong, Hizkia Joel, Hermin Ranting, Ristan Rakim, and Julio Eleazer Nendissa. “Makna Teologis Bahtera Nuh Ditinjau Dari Ibrani 11:7 Serta Relevansinya Terhadap Pertumbuhan Iman Pada Jemaat GESBA Shaloom Kaima.” Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kerusso 9, no. 2 (October 2024): 339–54. https://doi.org/10.33856/kerusso.v9i2.405.

Karya, Detri. Metodologi Penelitian Kualitatif. Padang: Takaza Innovatix Labs, 2024.

Limasaputra, Alexander Darmawan. “Memandang Penderitaan Melalui Perspektif The Already and The Not Yet Dari Rasul Paulus.” Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan 17, no. 1 (2018): 43–60. https://doi.org/10.36421/veritas.v17i1.305.

Lontoh, Frederich Oscar L. Metodologi Penelitian: Dilengkapi Dengan Aplikasinya Untuk Teologi Dan PAK. Yogyakarta: Stiletto Book, 2025.

Maranatha, Christian Ade, and Ronaganta Barus. “Analisis Apokaliptik Pada Hermenuetika.” Journal of Religious and Socio-Cultural 3, no. 2 (November 2022): 97–112. https://doi.org/10.46362/jrsc.v3i2.61.

Marxsen, Wlli. Pengantar Perjanjian Baru: Pendekatan Kritis Terhadap Masalah-Masalahnya. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2015.

Nee, Watchman. Sinopsis Kitab Wahyu. Batam: Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia (Yasperin), 2022.

Prayidno, Iswadi. Pesona Kitab Wahyu Dan Kunci Untuk Membukanya. Yogyakarta: Kanisius, 2016.

Robert G, Bratcher, and Howard A. Hatton. Pedoman Penafsiran Alkitab Wahyu Kepada Yohanes. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2009.

Saragih, Ratna. “‘Yang Menang’ Di Dalam Kitab Wahyu.” Jurnal Christian Humaniora 1, no. 1 (2017): 17–36.

Scheler, Max. Problems of a Sociology of Knowledge. London: Routledge, 1980.

Siahaan, Rantosari. Penyingkapan Kitab Wahyu. Yogyakarta: ANDI, 2021.

Sinambela, Juita, Janes Sinaga, Max Tinenti, and Stepanus Pelawi. “Analisis Tujuh Jemaat Dalam Kitab Wahyu 2-3.” Indonesian Journal of Christian Education and Theology 1, no. 1 (August 2022): 35–50. https://doi.org/10.55927/ijcet.v1i1.1019.

Talifuddin, Fiona Isaura, Aurel Christania Alexandra Lintong, and Sherly Leony Panggulu. “Simbolisme Langit Yang Baru Dan Bumi Yang Baru Dalam Kitab Wahyu 21: Analisis Visi Dan Pesan Apokaliptik Untuk Konteks Kontemporer.” ORTHOTOMEO : Jurnal Penelitian Ilmiah 1, no. 2 (January 2025): 115–23. https://doi.org/10.71304/q3xqcv87.

Tri Wardoyo, Gregorius. “Konteks Historis Tujuh Gereja Dalam Kitab Wahyu 2-3.” Seri Filsafat Teologi 32, no. 31 (December 2022): 64–73. https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v32i31.186.

Yeni Siahaan, Nurelni Limbong, Warserto Freddy Sihombing, Haposan Silalahi, and Herdiana Boru Sihombing. “Makna Simbol Memegang Ketujuh Bintang Dan Ketujuh Kaki Dian Emas Dalam Wahyu 2:1 Dan Refleksi Teologisnya.” Jurnal Teologi Injili Dan Pendidikan Agama 2, no. 2 (April 2024): 10–21. https://doi.org/10.55606/jutipa.v2i2.290.

Downloads

Published

2025-07-28

Issue

Section

Articles

How to Cite

Membaca Wahyu 1:11-19 sebagai Resistensi Simbolik:: Telaah Hermeneutik dengan pendekatan Sosiologi Pengetahuan. (2025). Jurnal Salvation, 6(1), 18-35. https://doi.org/10.56175/salvation.v6i1.62